Sebelumnya | Daftar Isi | Feedback | Berikutnya
Metode penyampaian

Aktivitas kelas

Aktivitas kelas menghentikan program sejenak dan membantu untuk mempertahankan konsentrasi dan minat kelas. Aktivitas-aktivitas tersebut juga dapat memacu proses pembelajaran atau menggantikan kuliah atau presentasi sebagai cara untuk menyampaikan informasi substansi.

Jenis aktivitas

Terdapat banyak jenis aktivitas yang dapat dijalankan dengan baik saat pelatihan. Beberapa contoh juga diberikan dalam bagian, Pemilihan. Daftar di bawah ini tidak dimaksudkan sebagai suatu yang lengkap, karena sejalan dengan perkembangan keterampilan anda melatih, anda akan menemukan sendiri inspirasi dalam pengalaman perkembangan profesional anda, bahan bacaan dan bahkan aktivitas waktu luang pada umumnya dapat diubah menjadi suatu aktivitas ruang kelas yang menarik atau berguna.

  1. Perkenalan dan ice-breaker (pemecah-kejenuhan): digunakan di awal kursus, sebelum memulai pokok persoalan tertentu dalam rangka memperoleh keterlibatan kelas dalam proses pelatihan. Hal ini penting terutama apabila instruktur sebelumnya hanya memperoleh informasi yang sedikit mengenai para peserta atau peserta tersebut datang dari berbagai organisasi dan tidak saling kenal satu sama lain. Perkenalan dapat berlangsung secara singkat dan sederhana atau meminta para peserta memberikan informasi secara detail mengenai latar belakang dan tujuannya belajar atau bahkan memperkenalkan teman di sebelahnya (setelah dilakukan 'wawancara' singkat). Ice breaker merupakan suatu aktivitas dimana kelas didorong untuk berpartisipasi dan dimulai dengan perkenalan antar peserta satu sama lain dan dengan para instrukturnya. Ini jangan menjadi suatu aktivitas yang rumit, bahkan dapat menjadi suatu proses brainstorm kelompok yang sederhana dalam rangka memapankan pengetahuan dari prinsip-prinsip atau terminologi dasar yang akan didalami/digunakan dalam kursus tersebut. 
  2. Tugas Individual  dimana setiap peserta diberi suatu tugas yang harus dikerjakan sendiri, mungkin berupa kuis atau suatu presentasi yang didasarkan pada pengalaman mereka sendiri atau hasil penelitian mengenai suatu tahapan atau bagian dari suatu proyek atau proses yang akan disatukan dengan tugas seluruh kelas.
  3. Latihan kelompok: latihan ini dirancang agar para peserta dapat bekerja sebagai satu tim. Pokok Persoalannya dapat berupa sesuatu yang lebih menantang daripada tugas individual, karena kelompok dapat menyatukan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dalam pemecahan masalah.
  4. Sesi brainstorming: menurut pendapat kelompok "purists (orang yang mempertahankan kemurnian bahasa)" sesi brainstorming memiliki aturan-aturan yang sangat ketat (rigid) misalnya memperbolehkan pendapat atau pembahasan yang tidak detail dan memfokuskan pada pikiran-pikiran yang bersifat random dan spontan yang distimulasi oleh kelompok tersebut. Di dalam kelas suatu bentuk brainstorming yang lebih sederhana dapat dipergunakan untuk pemecahan masalah atau mengumpulkan pengetahuan yang ada untuk menggantikan suatu kuliah dengan hanya meminta para peserta menceritakan apa yang telah mereka ketahui.
  5. Diskusi yang difasilitasi: dimana instruktur memimpin suatu diskusi mengenai suatu topik tertentu, selalu ingat daftar (checklist) dari masalah-masalah yang harus dibahas.
  6. Workshop: workshop biasanya merupakan suatu tugas kelompok yang lebih bersifat substansial membutuhkan waktu yang cukup banyak, misalnya setiap kelompok dapat diminta untuk membuat suatu bagian dari rencana penanggulangan bencana. Kelompok tersebut diberikan suatu masalah untuk dipertimbangkan atau didiskusikan, atau suatu masalah untuk dipecahkan, dan diharapkan mengembangkan substansi atau informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugasnya tersebut. 

Pengembangan dan pengaturan akvitas kelas memerlukan pertimbangan dan persiapan yang seksama. Berikut ini beberapa tip:

Bagian atas halaman
Sebelumnya | Daftar Isi | Feedback | Berikutnya

Last updated: 20 December 2005